8 Poin Strategi Tangkal Serangan Ransomware

Ditulis oleh :

rexy

8 Poin Strategi Tangkal Seranagan Ransomware

Di era digital yang serba cepat ini, data telah menjadi aset paling berharga bagi setiap organisasi. Namun, bersamaan dengan itu, ancaman siber pun terus berevolusi, dengan ransomware sebagai salah satu momok terbesar yang menghantui. Bayangkan, data Anda yang krusial tiba-tiba terkunci, tidak bisa diakses, dan hanya bisa kembali setelah Anda membayar tebusan. Tentu ini adalah mimpi buruk.

Ancaman ini semakin meresahkan karena data kini tidak hanya tersimpan di satu tempat, melainkan tersebar di berbagai lokasi, termasuk di cloud. Oleh karena itu, memiliki strategi pencadangan dan pemulihan yang kuat bukan lagi pilihan, melainkan sebuah keharusan mutlak. 

Artikel ini akan memandu Anda memahami mengapa cadangan data adalah garis pertahanan terakhir, dan bagaimana membangun sistem yang kokoh untuk melindungi aset digital Anda dari serangan ransomware.

1. Anatomi Serangan Ransomware dan Mengapa Cadangan Data Menjadi Target

Ransomware bekerja dengan mengenkripsi data Anda, membuatnya tidak dapat diakses, lalu meminta tebusan untuk mendekripsi. Penyerang seringkali menargetkan sistem pencadangan karena mereka tahu jika cadangan ikut terenkripsi, korban akan lebih mungkin membayar.

 Ini adalah strategi yang cerdik namun kejam, menempatkan organisasi pada posisi yang sangat sulit. Mereka berusaha menutup semua jalan keluar, membuat cadangan data menjadi satu-satunya harapan terakhir Anda.

2. Prinsip 3-2-1 dalam Strategi Pencadangan

Untuk mengantisipasi ancaman ini, prinsip 3-2-1 adalah fondasi yang sangat penting. Prinsip ini menyatakan bahwa Anda harus memiliki:

  • Tiga salinan data Anda (data asli dan dua cadangan).
  • Pada dua jenis media penyimpanan berbeda (misalnya, hard drive lokal dan penyimpanan cloud).
  • Dan satu salinan disimpan di lokasi terpisah atau offsite (misalnya, di pusat data jarak jauh).

Dengan menerapkan prinsip ini, Anda akan memiliki lapisan perlindungan yang kuat, memastikan ada selalu cadangan yang aman bahkan jika salah satu salinan terkompromi.

3. Pentingnya Immutable Backups dan Air-Gapped Backups

Dalam menghadapi ransomware yang semakin canggih, konsep immutable backups dan air-gapped backups menjadi sangat krusial.

  • Immutable backups berarti cadangan data Anda tidak dapat diubah, dihapus, atau dimodifikasi setelah dibuat. Ini mencegah ransomware merusak atau mengenkripsi file cadangan Anda.
  • Air-gapped backups mengacu pada cadangan yang secara fisik terisolasi dari jaringan utama Anda. Ini bisa berupa pita cadangan yang disimpan secara offline atau media penyimpanan lain yang tidak terhubung ke internet. Jika jaringan Anda diserang, cadangan air-gapped tetap aman karena tidak dapat dijangkau oleh malware.

4. Teknologi Pencadangan Modern: Cloud-to-Cloud Backup dan BaaS (Backup as a Service)

Seiring dengan meningkatnya adopsi cloud, teknologi pencadangan juga berkembang.

  • Cloud-to-cloud backup menjadi esensial bagi organisasi yang mengandalkan aplikasi SaaS (Software as a Service) seperti Microsoft 365 atau Google Workspace. Ini memastikan data yang disimpan di cloud aplikasi tersebut juga dicadangkan ke lokasi cloud yang berbeda, memberikan redundansi dan keamanan tambahan.
  • Backup as a Service (BaaS) adalah solusi yang memungkinkan Anda mendelegasikan manajemen pencadangan data kepada penyedia layanan pihak ketiga. Ini mengurangi beban tim IT internal dan memastikan praktik pencadangan terbaik diterapkan tanpa perlu investasi infrastruktur yang besar. BaaS menawarkan skalabilitas, otomatisasi, dan seringkali fitur keamanan yang canggih.

5. Menentukan RPO (Recovery Point Objective) dan RTO (Recovery Time Objective) yang Realistis

Menetapkan tujuan pemulihan yang jelas sangat vital.

  • Recovery Point Objective (RPO) adalah jumlah maksimum data yang bersedia Anda hilangkan dalam suatu insiden. Misalnya, RPO 1 jam berarti Anda hanya bersedia kehilangan data hingga 1 jam sebelum insiden terjadi.
  • Recovery Time Objective (RTO) adalah jumlah waktu maksimum yang dapat diterima bagi sistem untuk kembali beroperasi penuh setelah insiden. RTO 4 jam berarti sistem Anda harus kembali berfungsi dalam waktu 4 jam setelah insiden.

Menentukan RPO dan RTO yang realistis membantu Anda memilih solusi pencadangan dan pemulihan yang tepat, sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda. Tidak semua data atau sistem memiliki RPO dan RTO yang sama; data krusial tentu memerlukan RPO dan RTO yang lebih agresif.

6. Pentingnya Pengujian Restorasi Secara Berkala

Memiliki cadangan saja tidak cukup. Anda harus secara rutin menguji proses restorasi data Anda. Pengujian ini memastikan bahwa cadangan yang Anda miliki berfungsi dengan baik dan dapat dikembalikan saat dibutuhkan. Banyak organisasi menemukan bahwa cadangan mereka tidak dapat digunakan saat terjadi insiden karena tidak pernah diuji. Pengujian berkala mengidentifikasi masalah sebelum menjadi krisis.

7. Integrasi Solusi Pencadangan dengan Rencana Pemulihan Bencana (Disaster Recovery Plan)

Pencadangan data adalah bagian fundamental dari Rencana Pemulihan Bencana (DRP) yang lebih luas. DRP mencakup seluruh strategi untuk memulihkan operasi bisnis setelah bencana, baik itu serangan siber, bencana alam, atau kegagalan sistem. Solusi pencadangan harus terintegrasi mulus dengan DRP Anda, memastikan proses pemulihan yang cepat, terkoordinasi, dan efektif. Cadangan adalah jantung dari DRP yang sukses.

8. Cadangan Harus Aman, Komprehensif, dan Teruji

Singkatnya, cadangan data Anda harus memenuhi tiga kriteria utama:

  • Aman: Dilindungi dari akses tidak sah, enkripsi ransomware, dan kerusakan.
  • Komprehensif: Mencakup semua data krusial, tidak ada yang terlewat.
  • Teruji: Terbukti dapat direstorasi dengan sukses saat dibutuhkan.

Tingkatkan Keahlian Keamanan Siber Anda bersama Biztech Academy!

Memahami strategi pencadangan dan pemulihan hanyalah salah satu bagian dari keseluruhan lanskap keamanan siber. Untuk memperdalam pemahaman Anda tentang ancaman siber dan bagaimana mengelolanya, serta membangun sistem pertahanan yang lebih kuat, pelatihan profesional sangatlah penting.

Biztech Academy menawarkan program sertifikasi bergengsi yang akan membekali Anda dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi ahli keamanan siber. Pelajari lebih lanjut tentang kursus seperti CISA (Certified Information Systems Auditor) yang akan mengajarkan Anda cara mengaudit, mengendalikan, dan memantau sistem informasi, atau CRISC (Certified in Risk and Information Systems Control) yang berfokus pada manajemen risiko TI dan kontrol sistem informasi.

Jangan biarkan data berharga Anda rentan! Klik di sini untuk menjelajahi berbagai kursus dan sertifikasi keamanan siber yang ditawarkan oleh Biztech Academy dan tingkatkan pertahanan digital organisasi Anda sekarang juga!

 

Baca juga : Melawan Ancaman Digital: Memahami Serangan Ransomware dan Cara Melindungi Diri

 

Kesimpulan

Di tengah lanskap ancaman siber yang terus berkembang, terutama ransomware, investasi dalam strategi pencadangan dan pemulihan data yang kokoh bukan lagi sekadar pilihan, melainkan sebuah keharusan strategis. Menerapkan prinsip 3-2-1, memanfaatkan immutable dan air-gapped backups, serta mengadopsi teknologi pencadangan modern seperti cloud-to-cloud dan BaaS, akan menjadi benteng pertahanan terakhir bagi aset digital Anda. Ingatlah untuk selalu menentukan RPO dan RTO yang realistis, serta tidak pernah melewatkan pengujian restorasi berkala, karena cadangan hanya seefektif kemampuannya untuk dipulihkan.

Dengan mengintegrasikan solusi pencadangan ke dalam rencana pemulihan bencana yang komprehensif, Anda tidak hanya melindungi data, tetapi juga memastikan kelangsungan operasional bisnis dalam menghadapi insiden tak terduga. Keamanan siber adalah perjalanan berkelanjutan, bukan tujuan akhir. Oleh karena itu, pastikan cadangan Anda selalu aman, komprehensif, dan teruji, sebagai fondasi untuk ketahanan siber di masa depan.

 

Rate this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Artikel Lainnya

Serangan Siber Modern 2025: AI Perkuat Phishing, Infostealer dan Ransomware

Serangan Siber Modern 2025: AI Perkuat Phishing, Infostealer dan Ransomware

8 Poin Strategi Tangkal Seranagan Ransomware

8 Poin Strategi Tangkal Serangan Ransomware

6 Serangan Siber per Detik: Begini Cara Proteksi Bisnismu

6 Serangan Siber per Detik: Begini Cara Proteksi Bisnismu

Masa Depan Media dan Telekomunikasi di Era AI 2025: Peluang dan Tantangan di Indonesia

Masa Depan Media dan Telekomunikasi di Era AI 2025: Peluang dan Tantangan di Indonesia

Tren Ancaman Siber di Indonesia Meningkat? Berikut Fakta yang Harus Diketahui

Tren Ancaman Siber di Indonesia Meningkat? Berikut Fakta yang Harus Diketahui

Di Balik Perkembangan AI 2025 Ternyata Ada Penerapan Data Center Modern, Bagaimana Cara Kerjanya?

Di Balik Perkembangan AI 2025 Ternyata Ada Penerapan Data Center Modern, Bagaimana Cara Kerjanya?

Hubungi Kami

Contact Us

Roni Sulistyo Sutrisno

Andrianto Moeljono

Ajeng Diana Dewi Mursyidi

Dicky Tori Dwi Darmawan

Riska Oktaviani

Membership

    Pendaftaran Komunitas

    Contact Us