Di tengah era digital yang semakin kompleks, data pribadi menjadi aset penting yang harus dilindungi secara sistematis. Di Indonesia, lahirnya Undang-Undang No. 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) menjadi tonggak utama dalam regulasi pengelolaan data.
Namun, bagaimana perusahaan dapat memastikan bahwa proses perlindungan data mereka sesuai dengan ketentuan hukum sekaligus mengikuti standar internasional? Jawabannya terletak pada penerapan ISO 27701 sebagai sistem manajemen informasi privasi yang terstruktur dan terukur.
ISO 27701
Untuk memahami keterkaitan antara regulasi dan praktik manajemen, kita perlu mengenal lebih dalam apa itu ISO 27701. Standar ini merupakan ekstensi dari ISO/IEC 27001 (keamanan informasi) dan ISO/IEC 27002 (kontrol keamanan informasi) yang difokuskan secara khusus pada aspek privasi.
ISO 27701 menciptakan sistem Privacy Information Management System (PIMS) yang membantu organisasi dalam mengelola data pribadi (Personally Identifiable Information/PII).
Standar ini mendefinisikan kontrol dan kebijakan khusus agar organisasi dapat memenuhi tanggung jawab hukum, menjaga kepercayaan pemangku kepentingan, dan memitigasi risiko terkait pengelolaan data pribadi.
Manfaat ISO 27701
Sebelum mengintegrasikan standar ini ke dalam sistem manajemen perusahaan, penting untuk memahami manfaat strategisnya. ISO 27701 tidak hanya mendukung pemenuhan regulasi, tetapi juga memperkuat fondasi tata kelola informasi jangka panjang.
- Meningkatkan keamanan informasi pribadi
Penerapan ISO 27701 memberikan pendekatan sistematis dalam mengelola dan melindungi data pribadi dari ancaman internal maupun eksternal. Organisasi dapat mengidentifikasi celah keamanan dan menerapkan kontrol efektif untuk mencegah kebocoran data. - Meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan
ISO 27701 membantu organisasi dalam menerjemahkan kewajiban hukum yang kompleks, seperti UU PDP, ke dalam kebijakan dan prosedur yang terukur dan terdokumentasi. Dengan begitu, perusahaan tidak hanya compliant secara administratif, tetapi juga memiliki bukti kepatuhan yang sah. - Membangun kepercayaan pelanggan
Ketika organisasi terbuka dan transparan dalam mengelola data, pelanggan akan merasa lebih aman untuk berbagi informasi. Standar ini berkontribusi dalam memperkuat reputasi dan citra merek perusahaan sebagai entitas yang bertanggung jawab terhadap privasi. - Meningkatkan efisiensi operasional
Penerapan standar ini mendorong proses kerja yang terstruktur, mengurangi redudansi, dan mempercepat pengambilan keputusan berbasis data. Dalam jangka panjang, efisiensi ini dapat mengurangi biaya operasional dan mempercepat adaptasi perusahaan terhadap perubahan teknologi.
Baca juga : Privasi Data yang Terlindungi : Apa yang Ditawarkan oleh ISO/IEC 27701:2019
Proses Implementasi ISO 27701
Mengadopsi ISO 27701 bukan sekadar menyalin dokumen kebijakan. Diperlukan proses implementasi yang terstruktur agar sistem manajemen privasi ini benar-benar terintegrasi dengan proses bisnis. Berikut tahapan pentingnya:
- Melakukan penilaian risiko
Organisasi perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko privasi, baik dari aspek teknis (seperti enkripsi yang lemah) maupun non-teknis (seperti kurangnya pelatihan karyawan). - Membuat kebijakan dan prosedur
Langkah selanjutnya adalah menyusun dokumentasi yang mencerminkan prinsip-prinsip pengelolaan data pribadi. Dokumen ini harus disesuaikan dengan aktivitas spesifik perusahaan dan mencakup proses mulai dari pengumpulan hingga pemusnahan data. - Menerapkan kontrol
Organisasi harus mengimplementasikan kontrol administratif, teknis, dan fisik, seperti otorisasi akses, log aktivitas, dan firewall. Semua kontrol ini harus diuji secara berkala untuk menjamin efektivitasnya. - Melakukan pelatihan
Seluruh pihak terkait dalam organisasi, termasuk vendor dan mitra, perlu dibekali pelatihan tentang privasi dan tata kelola data. Pelatihan ini penting agar semua pihak memiliki pemahaman yang seragam dan mencegah pelanggaran karena kelalaian. - Audit secara berkala menjadi langkah terakhir untuk memastikan kepatuhan dan mengidentifikasi area perbaikan. Audit juga menjadi bagian penting untuk menghadapi inspeksi regulator atau proses sertifikasi.
Baca juga : Keamanan Data Pribadi dan ISO 27701, Begini Syarat dan Implementasinya
UU PDP Nomor 27 Tahun 2022
UU PDP hadir sebagai jawaban terhadap kebutuhan regulasi data pribadi di Indonesia yang selama ini tersebar di berbagai peraturan sektoral. UU ini menetapkan prinsip-prinsip umum perlindungan data dan tanggung jawab subjek hukum atas pengelolaan data pribadi.
Terdapat kewajiban hukum seperti memperoleh persetujuan eksplisit dari pemilik data, memberikan hak akses dan koreksi, serta menginformasikan pelanggaran data (data breach). Dalam implementasinya, perusahaan wajib menetapkan kebijakan privasi, melakukan pemetaan data, dan menunjuk pejabat perlindungan data pribadi jika diperlukan.
Baca juga : Panduan Lengkap Implementasi UU PDP di Indonesia: Strategi dan Tantangannya
Hubungan ISO 27701 dengan UU PDP No. 27 Tahun 2022
Hubungan antara ISO 27701 dan UU PDP dapat dianalisis melalui beberapa kesamaan prinsip dan implementasi. Berikut keterkaitan utama:
- Tujuan perlindungan data pribadi yang sejalan
Kedua instrumen menekankan pentingnya keamanan, integritas, dan kerahasiaan data pribadi serta hak-hak subjek data untuk mengontrol informasi mereka. - Prinsip akuntabilitas yang kuat
Baik ISO 27701 maupun UU PDP mengharuskan organisasi memiliki dokumentasi, audit trail, dan penanggung jawab yang jelas atas proses pengelolaan data pribadi. - Penekanan pada persetujuan eksplisit
ISO 27701 menekankan pentingnya mendapatkan konsen dari pemilik data, hal yang juga diwajibkan oleh UU PDP sebagai dasar legalitas pemrosesan. - Terdokumentasi dan dapat diaudit
Dengan menggunakan ISO 27701, perusahaan akan lebih siap dalam proses audit eksternal yang menjadi bagian dari penegakan UU PDP oleh regulator. - Mendukung penetapan DPO (Data Protection Officer)
Keduanya mengakui peran penting dari pejabat perlindungan data yang memiliki tanggung jawab atas tata kelola privasi dan hubungan dengan pihak ketiga serta regulator.
Baca juga : Profesi Data Protection Officer: Tugas, Tantangan, dan Tanggung Jawab
Optimalisasi ISO/IEC 27001:2022 Standard
ISO 27701 adalah alat yang sangat relevan bagi organisasi di Indonesia untuk memastikan kepatuhan terhadap UU PDP No. 27 Tahun 2022. Standar ini tidak hanya membantu membangun sistem manajemen privasi yang kuat, tetapi juga mendukung efisiensi, mitigasi risiko, dan peningkatan reputasi organisasi.
Untuk membantu Anda melengkapi perubahan terbaru, Proxsis Digital menyelenggarakan Training Upgrade dan Implementasi ISO/IEC 27001:2022, sesuai standar internasional untuk Sistem Manajemen Keamanan Informasi (ISMS).
Manfaat Pelatihan ini
- Mendukung peningkatan ISMS dari versi 2013 ke versi 2022
- Memastikan kesesuaian penuh dengan persyaratan standar terbaru
- Memperkuat kontrol keamanan siber sesuai praktik terbaik global
- Meningkatkan reputasi organisasi di mata stakeholder dan mitra bisnis
- Membantu organisasi menjaga kontinuitas informasi dan proses bisnis
Apa yang Baru dalam ISO/IEC 27001:2022?
- Penyesuaian struktur dan harmonisasi dengan High-Level Structure
- Penyederhanaan Annex A: dari 114 ke 93 kontrol dalam empat blok tematik
- Penambahan kontrol modern seperti threat intelligence, cloud security, data masking, secure coding, dan manajemen konfigurasi—ditujukan untuk mengatasi ancaman siber saat ini
Melalui pelatihan ini, organisasi Anda akan unggul dengan Sistem Manajemen Keamanan Informasi yang terbaru, relevan, dan sesuai praktik terbaik global. Proxsis Digital siap mendampingi perjalanan Anda menuju ISMS yang lebih aman, terintegrasi, dan berdaya saing tinggi. Untuk informasi lengkap dan jadwal pelatihan Upgrade ISO/IEC 27001:2022 – Proxsis Digital