Menilik 5 Hacker Terhebat di Dunia dan Cara Terhindar dari Serangan Hacker

Ditulis oleh :

rexy

Menilik 5 Hacker Terhebat di Dunia dan Cara Terhindar dari Serangan Hacker

Peretasan (hacking) telah menjadi salah satu tantangan utama dalam keamanan siber. Hacker, yang sering kali dikenal sebagai peretas, adalah individu atau kelompok yang memanfaatkan celah dalam sistem teknologi informasi untuk mendapatkan akses tidak sah.Ā 

Peran mereka bisa bervariasi, dari melakukan serangan yang merugikan hingga mengungkapkan kelemahan sistem demi meningkatkan keamanan.

Memahami siapa saja hacker terhebat dan teknik yang mereka gunakan sangat penting bagi individu dan organisasi untuk melindungi diri dari potensi ancaman. Pengetahuan ini tidak hanya membantu dalam mengenali pola serangan yang mungkin terjadi tetapi juga memberikan wawasan tentang bagaimana melindungi informasi dan aset digital dari serangan hacker.Ā 

Mengadopsi langkah-langkah pencegahan yang tepat dan memahami jenis serangan yang mungkin dihadapi dapat mengurangi risiko dan meningkatkan ketahanan terhadap ancaman siber.

 

5 Hacker Terhebat di Dunia

1. Kevin Mitnick

Kevin Mitnick, lahir pada 6 Agustus 1963, adalah salah satu hacker paling terkenal dalam sejarah peretasan. Pada tahun 1990-an, Mitnick menjadi buruan FBI dan dianggap sebagai salah satu hacker yang paling dicari di dunia. Dia memulai perjalanan peretasannya dengan teknik social engineering, di mana ia memanfaatkan manipulasi psikologis untuk mendapatkan akses ke sistem komputer dan jaringan. Mitnick dikenal karena kemampuannya dalam mengelabui staf perusahaan dan organisasi, memanfaatkan kelemahan manusia untuk mendapatkan informasi yang diperlukan.

Keahlian Mitnick tidak hanya terbatas pada social engineering, tetapi juga mencakup eksploitasi celah dalam sistem keamanan dan peretasan jaringan. Dia berhasil mengakses jaringan komputer milik perusahaan besar seperti IBM, Nokia, dan Motorola, serta mencuri data berharga yang mempengaruhi banyak sektor industri. Mitnick sering kali menggunakan teknik-teknik seperti sniffing dan spoofing untuk menyusup ke dalam sistem yang dilindungi dengan ketat.

Kasus paling terkenal yang melibatkan Mitnick adalah ketika dia ditangkap pada tahun 1995 setelah melakukan serangkaian serangan yang menyebabkan kerugian besar bagi perusahaan dan pemerintah. Dia dijatuhi hukuman lima tahun penjara dan setelah dibebaskan, Mitnick berubah haluan menjadi konsultan keamanan siber dan penulis buku. Keahliannya dan pengalamannya sebagai hacker memberikan wawasan berharga bagi banyak organisasi dalam meningkatkan pertahanan mereka terhadap ancaman siber.

2. Adrian Lamo

Adrian Lamo, lahir pada 20 Februari 1981, adalah seorang hacker dan “whistleblower” yang dikenal karena keterlibatannya dalam kasus kebocoran data besar-besaran. Lamo dikenal karena kemampuannya dalam meretas berbagai jaringan komputer, termasuk yang dimiliki oleh perusahaan besar seperti Microsoft dan Yahoo. Ia menggunakan berbagai teknik peretasan, termasuk social engineering dan eksploitasi celah keamanan, untuk mendapatkan akses tidak sah ke sistem informasi.

Salah satu kontribusi paling terkenal Lamo adalah pelaporannya terhadap Chelsea Manning, mantan tentara AS yang membocorkan ribuan dokumen diplomatik kepada WikiLeaks. Lamo menemukan dan melaporkan Manning setelah melakukan peretasan terhadap akun-akun militer dan menemukan informasi yang mengungkapkan kebocoran data sensitif. Meskipun tindakan Lamo sebagai “whistleblower” mendapat pujian dari beberapa kalangan, ia juga menghadapi kontroversi dan kritik terkait dengan keputusannya untuk melaporkan Manning.

Kasus Lamo menyoroti ketegangan antara keamanan informasi dan etika hacking, serta dampak besar dari kebocoran data terhadap keamanan nasional. Ia kemudian mengalami masalah hukum dan dihukum penjara, namun tetap diingat sebagai tokoh penting dalam dunia peretasan dan aktivisme digital.

3. Anonymous (Kelompok)

Anonymous adalah kelompok hacker yang terdesentralisasi dan tidak teridentifikasi secara spesifik, muncul pada tahun 2003 di forum internet 4chan. Kelompok ini dikenal karena aksi-aksi hacktivism yang dilakukan untuk tujuan politik dan sosial. Anonymous menggunakan berbagai teknik peretasan, termasuk serangan DDoS (Distributed Denial of Service), defacement situs web, dan pembocoran data, untuk mengekspresikan ketidakpuasan mereka terhadap kebijakan atau tindakan tertentu.

Motif utama Anonymous sering kali berkisar pada aktivisme politik, kebebasan berbicara, dan hak asasi manusia. Mereka terlibat dalam berbagai kampanye yang menargetkan pemerintah, perusahaan besar, dan individu yang dianggap melanggar prinsip-prinsip ini. Salah satu kasus terkenal adalah Operation Payback, di mana Anonymous melakukan serangan DDoS terhadap situs web perusahaan dan organisasi yang menolak untuk mendukung kebebasan informasi di internet.

Kampanye dan serangan yang dilakukan oleh Anonymous sering kali memiliki dampak besar dan menciptakan kontroversi. Meskipun kelompok ini telah mendapatkan pujian dari beberapa kalangan karena upayanya dalam memperjuangkan hak-hak digital, mereka juga menghadapi kritik karena metode peretasan mereka yang dianggap melanggar hukum dan etika.

4. Gary McKinnon

Gary McKinnon, lahir pada 8 Februari 1966, adalah seorang hacker Inggris yang terkenal karena serangan besar terhadap jaringan komputer milik pemerintah Amerika Serikat. McKinnon mengkhususkan diri dalam peretasan sistem komputer militer dan NASA menggunakan teknik eksploitasi yang memanfaatkan kelemahan keamanan dalam sistem operasi. Ia dikenal karena kemampuannya untuk mengakses dan mengeksploitasi sistem yang tidak dilindungi dengan baik, serta untuk mengungkapkan informasi sensitif.

Keahlian McKinnon mencakup penggunaan metode brute force untuk menebak kata sandi dan mengeksploitasi celah dalam jaringan komputer. Serangan yang dilakukan McKinnon mengakibatkan gangguan signifikan pada sistem komputer militer dan NASA, menyebabkan kerugian material yang besar dan menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan siber. Kasusnya menjadi perhatian internasional karena permintaan ekstradisi dari AS dan tuntutan hukum yang dihadapinya.

McKinnon akhirnya menghadapi tuntutan hukum dan ancaman ekstradisi ke AS, namun ia juga mendapatkan dukungan dari berbagai kelompok yang menganggap tindakannya sebagai bentuk penegakan transparansi. Kasusnya menyoroti tantangan hukum dan etika yang terkait dengan peretasan, serta dampak besar dari tindakan individu terhadap keamanan nasional.

5. Albert Gonzalez

Albert Gonzalez, lahir pada 25 Januari 1981, adalah seorang hacker yang terkenal karena keterlibatannya dalam skandal pencurian data kartu kredit terbesar dalam sejarah. Gonzalez memiliki keahlian dalam peretasan yang berkisar pada pencurian data pembayaran dan informasi pribadi, menggunakan teknik seperti SQL injection untuk mengakses dan mencuri informasi dari database besar.

Gonzalez terlibat dalam serangkaian serangan yang menargetkan jaringan pengecer besar seperti TJX Companies dan Heartland Payment Systems. Ia berhasil mencuri data kartu kredit dan informasi pribadi yang mempengaruhi jutaan orang dan menyebabkan kerugian finansial yang signifikan. Teknik peretasan yang digunakannya termasuk SQL injection dan pemanfaatan kelemahan dalam sistem database untuk mendapatkan akses tidak sah.

Kasus Gonzalez menarik perhatian publik karena skala dan dampak dari pencurian data yang dilakukan. Ia dijatuhi hukuman penjara setelah diadili, dan kasusnya memberikan pelajaran penting tentang pentingnya keamanan data dan perlunya perlindungan yang lebih baik terhadap informasi sensitif di era digital.

 

Baca juga : 6 Manfaat Jangka Panjang dari Penerapan ISO/IEC 27001:2022 untuk Reputasi Bisnis Anda

 

Jenis Serangan Hacker

1. Phishing

Phishing adalah metode penipuan yang dilakukan oleh hacker untuk mendapatkan informasi sensitif, seperti nama pengguna, kata sandi, dan informasi kartu kredit, dengan cara menyamar sebagai entitas tepercaya. Biasanya, serangan phishing dilakukan melalui email yang tampaknya berasal dari sumber yang sah, seperti bank, perusahaan, atau layanan online yang terkenal. Email tersebut sering kali berisi tautan yang mengarahkan korban ke situs web palsu yang dirancang untuk meniru situs web asli.

Cara serangan phishing dilakukan melibatkan pembuatan email yang tampaknya resmi dan meyakinkan, sering kali dengan urgensi atau ancaman untuk menipu korban agar mengklik tautan atau membuka lampiran. Situs web palsu yang ditargetkan biasanya meminta korban untuk memasukkan informasi pribadi atau login, yang kemudian dikumpulkan oleh hacker. Phishing juga dapat dilakukan melalui pesan teks (smishing) atau media sosial (vishing), di mana teknik serupa digunakan untuk menipu korban.

2. Malware

Malware, singkatan dari “malicious software,” adalah perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk merusak atau mendapatkan akses tidak sah ke sistem komputer. Ada berbagai jenis malware, masing-masing dengan cara kerja yang berbeda namun tujuan yang samaā€”merusak data, mencuri informasi, atau mengakses sistem secara ilegal.

  • Virus: Virus adalah jenis malware yang menyebar dengan cara menempel pada file atau program lain dan menginfeksi komputer ketika file tersebut dijalankan. Virus dapat menyebabkan kerusakan pada data dan sistem, serta menyebar ke komputer lain melalui media penyimpanan atau jaringan.
  • Worm: Worm adalah malware yang dapat menyebar secara mandiri melalui jaringan tanpa memerlukan file host. Worm sering kali mengeksploitasi kerentanan dalam sistem operasi atau aplikasi untuk menyebar dan menyebabkan kerusakan, seperti mengisi ruang penyimpanan atau mempengaruhi kinerja sistem.
  • Trojan: Trojan adalah malware yang menyamar sebagai perangkat lunak yang sah atau berguna untuk mendapatkan akses tidak sah ke sistem. Setelah diinstal, Trojan dapat memberikan akses jauh ke hacker atau membuka pintu belakang untuk serangan lebih lanjut.
  • Ransomware: Ransomware adalah jenis malware yang mengenkripsi data di komputer korban dan kemudian meminta tebusan untuk mendekripsi data tersebut. Serangan ransomware sering kali menyebar melalui email phishing atau unduhan perangkat lunak yang terinfeksi.

3. DDoS (Distributed Denial of Service)

DDoS, atau Distributed Denial of Service, adalah serangan yang bertujuan untuk membuat layanan online tidak tersedia dengan membanjiri server atau jaringan dengan lalu lintas berlebihan. Dalam serangan ini, hacker menggunakan sejumlah besar komputer yang terinfeksi (botnet) untuk mengirimkan permintaan secara bersamaan, yang menyebabkan overload pada server target.

Deskripsi DDoS melibatkan pengiriman trafik jahat dalam volume yang sangat besar ke server atau situs web, sering kali melebihi kapasitas server untuk menangani permintaan yang sah. Tujuan dari serangan ini adalah untuk mengganggu operasi layanan, menyebabkan downtime, dan mengakibatkan kerugian finansial serta reputasi bagi korban. Serangan DDoS dapat menargetkan berbagai jenis layanan, termasuk situs web, aplikasi online, dan infrastruktur jaringan.

4. Man-in-the-Middle (MitM)

Man-in-the-Middle (MitM) adalah serangan di mana hacker secara diam-diam menyusup dan memantau komunikasi antara dua pihak tanpa sepengetahuan mereka. Dalam serangan MitM, hacker dapat mengakses, mengubah, atau menyuntikkan data ke dalam komunikasi yang sedang berlangsung, seperti percakapan email atau transaksi online.

Cara serangan MitM dilakukan termasuk teknik seperti sniffing (mengambil data yang dikirim melalui jaringan) atau spoofing (menyamar sebagai pihak yang sah). Misalnya, hacker dapat memanfaatkan jaringan Wi-Fi publik untuk menyadap data yang dikirim antara perangkat dan router, atau menggunakan teknik ARP spoofing untuk mengelabui perangkat agar mengirimkan data ke hacker. Dengan teknik ini, hacker dapat mencuri informasi sensitif seperti kredensial login atau detail kartu kredit.

5. SQL Injection

SQL Injection adalah jenis serangan yang memanfaatkan kerentanan dalam aplikasi web yang berinteraksi dengan database SQL. Dalam serangan ini, hacker menyisipkan kode SQL berbahaya ke dalam input yang diterima aplikasi, seperti formulir pencarian atau login, untuk mengeksploitasi kekurangan dalam validasi input.

Deskripsi SQL Injection melibatkan pengiriman perintah SQL yang tidak sah melalui input aplikasi untuk memanipulasi database di belakangnya. Teknik ini dapat digunakan untuk mendapatkan akses ke data sensitif, seperti nama pengguna, kata sandi, atau informasi pribadi lainnya. SQL Injection dapat menyebabkan kerusakan serius, termasuk pencurian data, penghapusan data, dan bahkan kontrol penuh atas server database, tergantung pada tingkat kerentanan aplikasi yang diserang.

 

Baca juga : Roadmap Menuju Implementasi ISO/IEC 27001:2022 yang Efektif

 

Cara Terhindar dari Serangan Hacker

1. Menggunakan Software Keamanan

Untuk melindungi diri dari serangan hacker, penggunaan software keamanan adalah langkah dasar yang penting. Dua alat utama dalam kategori ini adalah antivirus dan firewall.

  • Antivirus: Antivirus adalah perangkat lunak yang dirancang untuk mendeteksi, mencegah, dan menghapus virus serta malware lainnya dari sistem komputer. Antivirus bekerja dengan memindai file dan program untuk mencari tanda-tanda infeksi, serta memantau aktivitas sistem untuk mendeteksi perilaku mencurigakan. Selain itu, antivirus sering dilengkapi dengan fitur tambahan seperti perlindungan real-time dan pemindaian otomatis untuk melindungi sistem dari ancaman yang muncul.
  • Firewall: Firewall adalah sistem keamanan jaringan yang mengontrol lalu lintas data antara komputer dan jaringan eksternal, seperti internet. Firewall dapat berupa perangkat keras atau perangkat lunak dan bertindak sebagai penghalang yang memfilter lalu lintas masuk dan keluar berdasarkan aturan yang telah ditetapkan. Dengan mengkonfigurasi firewall dengan benar, Anda dapat mencegah akses tidak sah ke jaringan dan melindungi perangkat dari serangan yang mungkin dilakukan oleh hacker.

2. Memperbarui Perangkat Lunak Secara Teratur

Memperbarui perangkat lunak secara teratur adalah langkah krusial untuk menjaga keamanan sistem. Baik sistem operasi maupun aplikasi memerlukan pembaruan rutin untuk memperbaiki kerentanan yang dapat dieksploitasi oleh hacker.

  • Sistem Operasi: Sistem operasi adalah perangkat lunak inti yang mengelola perangkat keras komputer dan menyediakan layanan untuk aplikasi. Pembaruan sistem operasi sering kali mencakup perbaikan keamanan yang mengatasi kerentanan yang ditemukan sejak pembaruan terakhir. Dengan menginstal pembaruan sistem operasi secara teratur, Anda memastikan bahwa sistem Anda terlindungi dari ancaman terbaru.
  • Aplikasi dan Perangkat Lunak: Selain sistem operasi, aplikasi dan perangkat lunak lain yang digunakan di komputer juga memerlukan pembaruan. Pembaruan ini sering kali mencakup patch keamanan dan perbaikan bug yang dapat menutup celah yang dapat dimanfaatkan oleh hacker. Mengaktifkan pembaruan otomatis dan memeriksa pembaruan secara berkala adalah cara efektif untuk menjaga aplikasi Anda tetap aman.

3. Menggunakan Kata Sandi yang Kuat dan Berbeda

Penggunaan kata sandi yang kuat dan berbeda untuk setiap akun online Anda adalah salah satu cara paling efektif untuk melindungi diri dari peretasan.

  • Teknik Membuat Kata Sandi yang Kuat: Kata sandi yang kuat biasanya panjang dan mengandung kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol khusus. Hindari menggunakan kata sandi yang mudah ditebak seperti nama atau tanggal lahir. Menggunakan frasa sandi yang panjang dan kompleks dapat meningkatkan keamanan kata sandi Anda secara signifikan.
  • Penggunaan Manajer Kata Sandi: Manajer kata sandi adalah alat yang menyimpan dan mengelola kata sandi Anda dengan aman. Mereka dapat menghasilkan kata sandi yang kuat dan unik untuk setiap akun serta menyimpannya dalam database terenkripsi. Dengan menggunakan manajer kata sandi, Anda tidak perlu mengingat semua kata sandi Anda, dan Anda dapat memastikan bahwa setiap akun menggunakan kata sandi yang berbeda dan kuat.

4. Waspada Terhadap Phishing

Phishing adalah metode penipuan yang sering digunakan oleh hacker untuk mencuri informasi pribadi. Waspada terhadap phishing dapat membantu Anda menghindari menjadi korban.

  • Tips Mengenali Email atau Tautan Phishing: Periksa dengan cermat alamat pengirim email dan tautan yang diberikan. Email phishing sering kali berasal dari alamat yang tidak dikenal atau tampak mencurigakan. Hindari mengklik tautan atau membuka lampiran dari email yang tidak Anda harapkan atau yang tampak tidak biasa. Verifikasi keaslian email dengan menghubungi pengirim melalui saluran yang berbeda jika Anda merasa ragu.

5. Menerapkan Otentikasi Dua Faktor (2FA)

Otentikasi Dua Faktor (2FA) adalah metode keamanan tambahan yang melibatkan dua bentuk identifikasi untuk mengakses akun.

  • Pentingnya 2FA: 2FA menambahkan lapisan keamanan ekstra dengan memerlukan dua jenis verifikasi sebelum Anda dapat masuk ke akun. Biasanya, ini melibatkan sesuatu yang Anda ketahui (kata sandi) dan sesuatu yang Anda miliki (kode yang dikirimkan ke ponsel atau aplikasi otentikator). Ini membuatnya jauh lebih sulit bagi hacker untuk mendapatkan akses ke akun Anda, bahkan jika mereka berhasil mendapatkan kata sandi Anda.
  • Cara Mengaktifkan 2FA: Untuk mengaktifkan 2FA, masuk ke pengaturan akun Anda di layanan yang mendukung fitur ini dan cari opsi untuk mengaktifkan otentikasi dua faktor. Ikuti petunjuk untuk menghubungkan akun Anda dengan aplikasi otentikator atau nomor ponsel Anda. Setelah diaktifkan, Anda akan diminta untuk memasukkan kode tambahan setiap kali Anda masuk ke akun Anda, meningkatkan keamanan secara signifikan.

 

Tingkatkan Keamanan Informasi Perusahaan Anda dengan Upgrade ISO/IEC 27001:2022 dari Proxsis IT

Menjaga data untuk keberlangsungan bisnis sudah menjadi kewajiban perusahaan. Potensi ancaman siber terus bergulir dari waktu ke waktu.

Artikel sebelumnya pernah kita bahas tentang PDNS yang kena serang. ā€œAlasan Brain Cipher Retas PDNS: Saatnya Perusahaan Anda AdopsiĀ  ISO/IEC 27001:2022ā€

Artinya, sekelas PDN saja menjadi target operasi hacker, apalagi perusahaan-perusahaan yang menyimpan data untuk keberlangsungan bisnis, maka sudah pasti harus menerapkan sistem keamanan yang prima.

Nah, solusinya harus meningkatkan keamanan informasi perusahaan dengan upgrade ISO/IEC 27001:2022.

ISO/IEC 27001:2022 adalah standar terbaru dalam sistem manajemen keamanan informasi yang membantu perusahaan menjaga kerahasiaan, integritas, dan keamanan data.Ā 

Upgrade ke versi terbaru ini tidak hanya meningkatkan perlindungan data, tetapi juga memberikan kepercayaan kepada pelanggan dan mitra bisnis.

Proxsis IT menawarkan layanan upgrade ISO/IEC 27001:2022 yang dirancang untuk membantu perusahaan dalam meningkatkan sistem manajemen keamanan informasi.Ā 

Jangan biarkan perusahaan Anda tertinggal dalam perlindungan data. Upgrade ke ISO/IEC 27001:2022 dengan dukungan dari Proxsis IT dan pastikan keamanan informasi Anda berada di level tertinggi. Hubungi kami sekarang untuk konsultasi!

 

5/5 - (1 vote)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Artikel Lainnya

Kupas Tuntas IT Audit: Pengertian, Jenis, Proses, Manfaat, dan Rekomendasi untuk Perusahaan Anda

10 Contoh Teknologi Informasi yang Berperan Penting dalam Dunia Bisnis

Apa Itu Single Customer View (SCV) dan Mengapa Penting untuk Bisnis Anda?

Apa Itu Single Customer View (SCV) dan Mengapa Penting untuk Bisnis Anda?

Apa Itu Ethical Hacker? Peran Hacker Baik untukĀ Penetration Testing

Apa Itu Ethical Hacker? Peran Hacker Baik untukĀ Penetration Testing

Penetration Testing: Pengertian dan Langkah-langkahnya

Penetration Testing: Pengertian dan Langkah-langkahnya

Menilik 5 Hacker Terhebat di Dunia dan Cara Terhindar dari Serangan Hacker

Menilik 5 Hacker Terhebat di Dunia dan Cara Terhindar dari Serangan Hacker

Hubungi Kami

Contact Us

Roni Sulistyo Sutrisno

Andrianto Moeljono

Erma Rosalina

Andriyanto Suharmei

Ajeng Diana Dewi Mursyidi

Membership

    Pendaftaran Komunitas

    Contact Us